Pulau Sawi

Posted by Unknown 23 Maret 2009 0 komentar
Pulau Sawi dengan kejernihan air laut, keindahan terumbu karang dan pantai pasir putihnya.

Pantai Pulau Sawi berada dalam wilayah Desa Sungai Tengar Kecamatan Kendawangan, 80 km dari Kota Ketapang. Aksesibilitas dari Kota Ketapang ke obyek ini cukup lancar yaitu dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat serta bus. Dari Sungai Tengar perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan air / motor klotok milik nelayan menelusuri pantai Sungai Tengar. Kurang lebih 1 jam perjalanan, tibalah di Pulau Sawi.

Perjalanan di Pulau Sawi sungguh sangat mengasyikan. Selain panorama alam yang indah, kita pun dapat melakukan berbagai aktifitas seperti memancing, snorkel, penelitian hutan mangrove, mencari kerang mutiara, camping, menikmati sinar matahari pagi dan petang.

Baca Selengkapnya ....

Danau Perantu

Posted by Unknown 22 Maret 2009 0 komentar
Pada zaman dahulu -+ 150 tahun yang lalu kampung Nanga Embaloh didiami oleh suku dayak tamambaloh tempatnya disebut keleka' Alah, mata pencaharian mereka bertani atau ladang berpindah. masyarakat yang mendiami Keleka'Alah tersebut apabila ada yang meninggal dunia dikuburkan pada suatu tempat dengan sebutan Ujung Perantu tepatnya disebelah selatan Kampung Kelaka'Alah. Dibelakang ujung perantu tersebut terdapat sebuah danau yang dinamakan danau perantu. Kata perantu adalah bahasa tamambaloh yang berarti kubur. Ditengah desa Nanga Embaloh terdapat sebuah sungai yang diberi nama Piang Djangau, kata piang berarti nenek, dibagian timur perkampungan terdapat lagi sungai yang bernama Piang Banang (Nenek Banang), di sebelah utara pekampuangan ada dua buah sungai atau kiri mudik Sungai Kapuas yaitu Sungai Embaloh dan Sungai Pilin yang sampai sekarang masih ada dan didiami Suku Tamambaloh dan TamanPalin.
Penduduk nanga embaloh yang ada sekarang sebetulnya juga berasal dari suku Tamambaloh, seperti lazimnya kelompok Suku Dayak yang telah memeluk Agama Islam selalu menamakan diri mereka Suku Melayu, bukan Suku Melayu dari Riau atau Sumatera Timur, tetapi suku Melayu yang berasal dari Suku Dayak yang memeluk Agama Islam oleh sebab itu adat istiadat antara suku melayu di Nanga Embaloh ada persamaan dengan adat istiadat Suku Tamambaloh. Kata Kelaka' artinya tempat yang ditinggalkan sedangkan Alah artinya kalah. Kekela'Alah merupakan tempat tinggal yang sudah kalah, karena pada masa itu selalu terjadi perang antar suku atau sekelompok musuh baik dalam maupun dari luar, kaerna merasa ketentraman terganggu mereka memilih pindah, ada yang ke Embaloh Hulu sekarang, ada yang ke Sungai Palin sekarang dan bahkan ada yang ke Hulu Sungau Kapuas (sekitar Putussibau sekarang). Semua harta benda ada yang dibawa dan ada juga yang ditinggalkan disimpan pada sebuah danau kecil atau Kerinan yang disebut Kerinan Guci yaitu untuk menyimpan tempayan dan harta berharga lainnya, harta tersebut telah menjadi harta karun tak dapat dilihat dengan kasat mata, konon katanya kecuali ada rahmat dari Yang Maha Kuasa barulah harta tersebut dapat dilihat atau diambil.
Kemudian setelah kelompok masyarakat ini pindah, lalu muncul dua orang tokoh masyarakat, yang seorang bernama Yusuf kemudian bergelar Kiai Mas Suradilaga. Kiai Mas Jaya Laksana mempunyai anak sembilan orang dan disebut kemudian hari sebagai turunan sembilansedangkan Kiai Mas Suradilaga hanya mempunyai seorang anak bernama Jemali. Keturunan kedua orang tersebut sampai sekarang secara turun temurun masih mendiami Nanga Embaloh.
Danau Perantu ini berjarak 1 km dari Nanga Embaloh, dari Putussibau 1 jam menggunakan speed boat 40 HP.

Baca Selengkapnya ....

Taman Cidayu Singkawang

Posted by Unknown 0 komentar


Terletak di sebelah Taman Rekreasi Bukit Bougenville, fasilitas yang disediakan pengelola selain taman - taman bunga yang beraneka ragam juga terdapat penginapan dan kantin.
Masyarakat mengartikan nama taman ini diambil dari tiga suku terbesar di kota Singkawang yaitu China, Dayak dan Melayu.
Dengan melihat potensi yang ada memberikan peluang bagi investor untuk berinvestasi mengembangkan sarana objek wisata ini.
Selamat berkunjung di Taman Chidayu.

Baca Selengkapnya ....

Wisata Sungai Hangmoi Singkawang

Posted by Unknown 0 komentar

Hangmoy adalah nama suatu tempat juga nama sungai yang berhulu di gunung Poteng sebagian masyarakatnya dari etnis Tionghua berprofesi sebagai petani sehingga nuansa pedesaan masih sangat terasa. Pada bulan-bulan tertentu masyarakat Tionghua menjadikan sungai Hangmoy tempat pelaksanaan mandi Pehcun. Terletak 6 Km dari pusat kota Singkawang.

Baca Selengkapnya ....

Wisata Pasar Beringin Singkawang

Posted by Unknown 0 komentar
Salah Satu Sisi Pasar Beringin Singkawang
Aku ini hobbyku jalan - jalan. Kebetulan istriku pernah besar dan mengenyam pendidikan di Kota Singkawang. Kota dengan julukan Kota Seribu Kelenteng ini, sebenarnya juga punya kekhasan, terutama soal pasar. Berhubung aku ke Singkawang, yah udah ini aku bawakan oleh - oleh cerita tentang Singkawang dan pasarnya.
Salah satu pasar yang menarik menurutku adalah pasar Beringin. Menurut istriku (ceile, jadi guide). Apa yang menarik jika kita ke Pasar Beringin? Istriku katanya suka sekali ke sini,  jika kesini selalu meminta  dibelikan es parut. Es parut adalah batang es yang sengaja di parut menggunakan ‘parutan’ tentunya sehingga es diserut menjadi halus, kemudian dengan berbagai tambahan sebagai campuran seperti kacang hijau, kacang tanah, cincau, cendol dan agar-agar ditambah air gula sebagai pemanis. Wuiiih….nikmatnya.

Kembali ke Pasar Beringin, kini apa yang ada dibenak pengunjung pasar jika ke sini? Setidaknya bagiku yang sudah sangat jauh dari sini. Yang paling ku cari adalah ikan teri kering, belacan sedau, udang ebi sungai, dan ikan tongkol kering. Semua akan menjadi oleh-oleh buat dibawa pulang.
Selain itu apalagi yang menarik di sini? Jangan lupa beli tahu, yang terkenal empuk dan tidak asam. Buat orang yang ingin merasakan lauk pauk kampung, peda merah dari udang halus atau disebut juga cincalok bisa menjadi pilhan juga.

Jangan lewatkan untuk ke sisi sungai, tempat pasar ikan digelar. Lihat dan belilah ikan-ikan segar yang baru dinaikkan dari perahu motor para nelayan. Sotong, udang, tongkol, kakap merah, parang-parang, bawal, tamban, celang mate, teri basah, malong, dan ikan kecil lainnya seperti kerisi.
Disisi sungai juga ebelah pasar ikan, ada kamar daging. Daging yang segar, baru dipotong subuh tadi. Wisata pasar ini sungguh menakjubkan! Dijamin kelelahan anda karena berkeliling tak terasa akan hilang meresap saat langkah-langkah kaki dan sepasang mata anda melihat ke setiap sudut Pasar Beringin ini.

Kompleks Pasar Beringin memang tidak terlalu luas, namun jenis dagangan dan bahan kebutuhan bertumpuk ruah disini, seolah cukuplah kesini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak khayal terminal induk Singkawang yang seyogyanya menjadi terminal yang bagus, karena tidak berada dekat dengan pusat kebutuhan warga Kota Singkawang dan sekitarnya, menjadi terbengkalai, tidak digunakan.

Bagaimana dengan kondisi pasar selanjutnya? Kami hanya bisa berharap, semoga ada perhatian khusus dan campur tangan pihak pemerintahan kota untuk mengembangkan pasar ini menjadi lebih baik dan modern tanpa harus menghilangkan berbagai keunikan dan kekhasan yang sudah tertanam dibenak para pengunjung, baik lokal maupun luar sana.

Baca Selengkapnya ....

Wisata Danau Sebedang Sambas

Posted by Unknown 0 komentar
Adalah salah satu tempat tujuan wisata yang terletak di desa Sebedang ± 12 km dari jantung ibukota Kab Sambas. Danaunya yang lebar 1 km2 dan dikelilingi oleh pegunungan dengan ketinggian ± 400 m diatas permukaan laut, mempunyai pemandangan alam yang menarik, merupakan salah satu tempat bersejarah bagi para sultan Sambas beristirahat.
Di Danau Sebedang ini, sering diadakan kegiatan - kegiatan budaya. Misalnya Gawai Dayak Dan Melayu, semacam kegiatan asimilasi antar budaya, kegiatannya misalnya lomba perahu, lomba menari, dan beberapa pertandingan tradisional lainnya.
Untuk ke sini, tidak perlu merogoh kocek dalam - dalam, anda bisa menginap di kota Sambas, mengingat secara akomodasi masih bisa ditempuh, yakni sekitar 15 menit perjalanan normal.


Baca Selengkapnya ....

Wisata Danau Sentarum

Posted by Unknown 0 komentar
Danau Sentarum berjarak 700 km dari Kota Pontianak yang masuk dalam wilayah dataran Daerah Aliran Sungai Kapuas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan danau dan rawa yang dangkal serta teras-teras rendah yang sangat luas.

Kawasan Danau Sentarum telah ditetapkan sebagai kawasan Suaka Alam. Danau itu adalah celengan air raksasa. Di musim hujan, Sentarum menabung 25 persen air Sungai Kapuas. Saat kemarau, Sentarum memasok separuh air yang mengaliri Kapuas. Luas seluruh kawasan Danau Sentarum 132.000 ha ditambah dengan 64.000 ha yang diusulkan sebagai daerah penyangga. Sekitar 20 ha merupakan danau musiman yang menjadi penutup daerah seluas 30.500 ha, sisanya merupakan hutan rawa gambut.

Danau Sentarum merupakan daerah retensi/luapan banjir (retarding basin) dari Sungai Kapuas yang merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.

Danau Sentarum merupakan komplek danau-danau, lebih dari dua puluh buah danau secara alami bertindak sebagai reservoar. Luapan banjirnya yang melanda bentang Sungai Kapuas secara otomatis akan tertampung di sini. Saat itulah limpahan airnya menggenangi hutan rawa air tawar primer yang ada di kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum.

Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan di sekitarnya.

Namun, bukan fenomena alam ini saja yang menjadi keunikan Danau Sentarum. Danau yang terbentuk pada zaman es atau periode pleistosen ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan tak dimiliki daerah lain. Tumbuhannya saja ada 510 spesies dan 33 spesies di antaranya endemik TNDS, termasuk 10 spesies di antaranya merupakan spesies baru.

Hewan mamalia di TNDS ada 141 spesies. Sekitar 29 spesies di antaranya spesies endemik, dan 64 persen hewan mamalia itu endemik Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo. Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum tercatat sebagai salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di dunia.

Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, TNDS juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran, misalnya, ada jenis ikan terkecil, yang dikenal dengan nama ikan linut (sundasalanx cf. microps) berukuran 1-2 sentimeter dengan tubuhnya yang transparan seperti kaca, hingga ikan berukuran panjang dua meter seperti ikan tapah dari genus Wallago.

Adapun ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga, misalnya, ada ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat. Khusus ikan hias, di TNDS terdapat ikan silok atau arwana (scleropages formosus) dan arwana merah. Namun, populasi jenis ini sekarang menurun drastis karena harganya yang mahal menyebabkannya di eksploitasi secara berlebihan. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, termasuk jenis yang langka serta bernilai tinggi yaitu ikan arwana (scleropages formosus) serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh Danau Sentarum dalam artian tidak ditemukan di belahan dunia lain. danau sentarum 1

Berdasarkan hasil laporan penelitian yang telah dilakukan Pusat Lapangan Taman Nasional Danau Sentarum, terdapat beberapa spesies yang masih merupakan catatan karena belum ada nama lainnya. Sebagai habitat ikan air tawar terlengkap di dunia, Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi daerah penyedia sekaligus sebagai pemasok terbesar ikan hias air tawar diantaranya adalah arwana (scleropages fourmosus) dan ulanguli (botia macracranthus) yang berhasil menembus pasaran internasional dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Pada saat musim kemarau, dimana tinggi air Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.

Bila Danau Sentarum surut airnya kedalaman danau hanya berkisar dua-tiga meter. Padahal, dalam kondisi normal antara tiga hingga delapan meter. Kalau banjir, dalamnya sampai 13 meter. Tetapi, dalam dua tahun terakhir, penurunan air Sentarum sangat ekstrem. Di beberapa bagian, ada yang sampai empat meter dalam tiga hari. Lazimnya cuma setengah meter. Ada yang menduga pembukaan lahan di hulu Kapuas menjadi sebab drastisnya penyusutan air Sentarum. Kawasan bervegetasi baik yang hilang itu memusnahkan fungsi lahan sebagai daerah tangkapan dan resapan hujan.

Di samping potensi perikanan, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata andalan bagi Kabupaten Kapuas Hulu dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati serta keindahan panorama alam dengan beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Melayu, Pulau Sepandan ataupun Pulau Bukit Tekenang.*rambe (berbagai sumber)


Baca Selengkapnya ....
Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Wisata Borneo.