Danau Perantu
22 Maret 2009
0
komentar

Penduduk nanga embaloh yang ada sekarang sebetulnya juga berasal dari suku Tamambaloh, seperti lazimnya kelompok Suku Dayak yang telah memeluk Agama Islam selalu menamakan diri mereka Suku Melayu, bukan Suku Melayu dari Riau atau Sumatera Timur, tetapi suku Melayu yang berasal dari Suku Dayak yang memeluk Agama Islam oleh sebab itu adat istiadat antara suku melayu di Nanga Embaloh ada persamaan dengan adat istiadat Suku Tamambaloh. Kata Kelaka' artinya tempat yang ditinggalkan sedangkan Alah artinya kalah. Kekela'Alah merupakan tempat tinggal yang sudah kalah, karena pada masa itu selalu terjadi perang antar suku atau sekelompok musuh baik dalam maupun dari luar, kaerna merasa ketentraman terganggu mereka memilih pindah, ada yang ke Embaloh Hulu sekarang, ada yang ke Sungai Palin sekarang dan bahkan ada yang ke Hulu Sungau Kapuas (sekitar Putussibau sekarang). Semua harta benda ada yang dibawa dan ada juga yang ditinggalkan disimpan pada sebuah danau kecil atau Kerinan yang disebut Kerinan Guci yaitu untuk menyimpan tempayan dan harta berharga lainnya, harta tersebut telah menjadi harta karun tak dapat dilihat dengan kasat mata, konon katanya kecuali ada rahmat dari Yang Maha Kuasa barulah harta tersebut dapat dilihat atau diambil.
Kemudian setelah kelompok masyarakat ini pindah, lalu muncul dua orang tokoh masyarakat, yang seorang bernama Yusuf kemudian bergelar Kiai Mas Suradilaga. Kiai Mas Jaya Laksana mempunyai anak sembilan orang dan disebut kemudian hari sebagai turunan sembilansedangkan Kiai Mas Suradilaga hanya mempunyai seorang anak bernama Jemali. Keturunan kedua orang tersebut sampai sekarang secara turun temurun masih mendiami Nanga Embaloh.
Danau Perantu ini berjarak 1 km dari Nanga Embaloh, dari Putussibau 1 jam menggunakan speed boat 40 HP.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Danau Perantu
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://wisatabhorneo.blogspot.com/2009/03/wisata-kita_150.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar