Menjerat Prestasi Dengan Infrastruktur Seadanya

Posted by Unknown 07 November 2012 1 komentar

MI Daarul Ulum Dalam Kunjungan Komunitas #KelasBerbagi
Inilah potret buram wajah pendidikan di Indonesia. Buruknya infrastruktur bagi sebagian kalangan “dituduh” sebagai salah satu cara mengapa kualitas pendidikan kita masih melorot di lantai dasar. Padahal secara dalam cakupan fakta yang paling luas, banyak sekali infrastruktur pendidikan di Indonesia menjadi credit point bagi hampir semua guru untuk mempertegas diri pada masalah penempatan. Misalnya ada juga guru yang menolak untuk ditempatkan di pedalaman, karena masalah infarstruktur, walaupun tak sedikit yang menerima entah sebagai batu loncatan untuk bisa pindah atau juga untuk sebuah pengabdian yang mulia.

Di sini memperlihatkan bahwa persoalan yang mendasar dalam perpekstif peninggkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah mengenai keberadaan guru. Dengan demikian, guru tetap menjadi ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara lokal, ini juga bisa dibuktikan beberapa hal yang ada di kampung saya, Kabupaten Sambas.

Gedung MI Daarul Ulum Cepala Sambas
Perjalanan sekitar 20 KM dari kota Sambas. Kita bisa menyusuri jalan utama menuju kecamatan Tebas. Kemudian kita bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor penyebrangan menuju Desa Merubong, Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Perjalanan dilanjutkan hingga ke ujung Desa Merubong, berbatasan langsung dengan Desa Cepala, Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Di sinilah berdiri sebuah sekolah swasta berbasis agama, yakni Madrasah Ibtidiyah Daarul Ulum Cepala.
Jalan menuju MI Daarul Ulum adalah jalan semen selebar 50 cm, dengan sungai kecil dipinggir jalan setapak tersebut. Sesampai di gerbang MI Daarul Ulum, kita bisa melihat pemandangan yang mencengangkan, sebuah sekolah yang hanya terdiri dari dua lokal, dengan kapasitas 10 murid. Secara infrastruktur, sekolah ini jauh dikatakan layak untuk sebuah lembaga pendidikan. Dengan total 98 siswa, MI Daarul Ulum tegak berdiri menerima segala macam sindiran karena keterbatasannya, namun dibalik semua itu; prestasi sederhana lahir dari anak – anak petani ini.

Sebagian besar anak – anak MI Daarul Ulum, terutama untuk kelas lima dan enam sudah menghafal Al Qur’an Juz 30. Bagi sebagian kalangan ini mungkin biasa, bagi saya ini luar biasa, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana yang MI Daarul Ulum miliki. Selain itu, siswa di MI Daarul Ulum Desa Cepala ini juga sering diikutkan dalam Festival Anak Shaleh, dan salah satu prestasinya adalah juara satu pada beberapa perlombaan ditingkat Kabupaten Sambas.

Perpustakaan "Seadanya" MI Daarul Ulum Cepala
Di sini terlihat, justru keterbatasan infrastruktur bukanlah sebuah alasan yang rasional, jika memang ada kehendak yang kuat bagi guru untuk mengabdi. Kehendak kuat inilah yang kemudian melatarbelakangi Pak Jami’at selaku Kepala Sekolah Madrasah Daarul Ulum ini untuk terus meningkatkan prestasi siswanya. Menurutnya, pretasi siswa bukan tujuan, yang penting mereka giat belajar itu sudah jauh dari cukup. 

Maka menjadi guru adalah pilihan sekaligus tugas pengabdian yang harus dijalankan. Lepas dari segala macam hiruk pikuk standarisasi,sertifikasi dan lain sebagainya. Tanpa itu semua, setiap guru Indonesia harus terus datang ke sekolah lebih awal, membuat perencanaan pengajaran dari waktu ke waktu, mengadakan kegiatan – kegiatan positif, tidak malas dalam mengajar, semakin kreatif dan aktivitas positif lainnya.  

Namun jika para guru Indonesia masih senang berselimut dalam segala pernak-pernik kegalauan, lalu mau dibawa kemana anak didik Indonesia? Hendak membangun makna apa bersama mereka di tengah dunia yang terus menuntut mereka sebagai generasi masa depan yang akan membawa pencerahan sebuah negara yang “terwariskan berantakan”? Bagaimana mau berbagi tentang pelajaran kehidupan, kalau pelajaran yang akan diajarkan hari ini saja tak terencanakan? - Salam Guru Indonesia. Dan bagiku, guru sekaligus Kepala Sekolah seperti Pak Jami'at, adalah sosok layak untuk dijadikan pahlawan, setidaknya bagi masyarakat Desa Merubong dan sekitarnya.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Menjerat Prestasi Dengan Infrastruktur Seadanya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://wisatabhorneo.blogspot.com/2012/11/menjerat-prestasi-dengan-infrastruktur.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Teruslah bersemangat mencapai cita ya Anak2 Indonesia..
Walau keterbatasan menghampiri..
Namun bukan jadi alasan untuk kalian bermanja dan meninggalkan yg namanya belajar..

Posting Komentar

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Wisata Borneo.