Wisata Budaya Lestarikan Kain Sambas

Posted by Unknown 13 November 2012 0 komentar
Proses Menenun Kain Sambas
Setelah hampir setahun saya tinggal di Sambas, rasanya baru kali ini saya posting soal hal – hal yang berkaitan dengan sambas, salah satunya berkaitan dengan budaya di Sambas. Asli, saya sedikit “bengong” mau nulis apa. Begitu lihat ada yang jualan kain Sambas, wuihhh akhirnya berakhirlah pada sebuah tulisan ini. Penting tidaknya judul di atas? Baca ada deh ..
Kain tenun Sambas, dirajut wanita – wanita sambas dengan penuh cinta. Diperkenalkan sejak zaman kerajaan dahulu, lebih dikenal sejak dipimpin oleh Sultan Sulaiman. Sultan Sulaiman dikenal sebagai Sultan Muhammad Safiudin I, memimpin kerajaan selama 10 tahun lamanya, terhitung sejak 1675 hingga 1685. Banyak pendapat mengatakan, bahwa sebelum Sultan Sulaiman, kain Sambas atau juga dikenal dengan kain lunggi, sudah menjadi kain kebanggaan masyarakat Sambas. Jika demikian adanya, maka kain Sambas ini sudah ada sejak 300 tahun yang lalu, dilahirkan dari tangan – tangan terampil penuh estetika.
Meski telah berusia ratusan tahun, kain Sambas masih bertahan dengan motifnya yang khas. Kain Sambas tidak terpisahkan dari benang emas, benang emas ini berfungsi sebagai penanda motif. Dahulu, benang emas ini terbuat dari benang emas colok.
Ciri khas lainnya, Kain Sambas ini hampir selalu memunculkan motif pucuk rebung. Berbentuk segitiga, runcing dan memanjang. Ini sebagai bentuk nilai budaya yang terkandung didalamnya, bahwa masyarakat Sambas harus terus maju, bergerak ke depan, sebagaimana diilustrasikan oleh pucuk rebung.
Peruntukannya tentu saja untuk perempuan dan laki – laki, perbedaanya pada ukuran. Untuk perempuan biasanya ukurannya 200 cm x 105 cm, sedangkan untuk laki – laki ukurannya 150 cm x 60 cm. Jangan tanya harganya, sebagai kain motif daerah, biasanya memang relatif mahal sebagaimana kain –kain adat lainnya. Kisaran harganya sekitar 1,5 – 2 juta Rupiah.
Lama pengerjaanya tergantung tingkat kesulitan membuat motif. Semakin sulit, semakin lama. Untuk motif biasa, pengerjaanya sekiranya memakan waktu dua pekan. Sedangkan untuk motif yang sulit, biasanya sampai satu bulan.
Wuih ..melihat beberapa ibu - ibu yang tengah merajut kain Sambas, perlu keshabaran memang. Namun ternyata keshabaran saja tidak cukup, menenun membutuhkan cinta, cinta keluhuran peninggalan masa lalu. Merajut Cinta Di Kain Sambas
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Wisata Budaya Lestarikan Kain Sambas
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://wisatabhorneo.blogspot.com/2012/11/wisata-budaya-lestarikan-kain-sambas.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Wisata Borneo.