Objek Wisata Betung Karihun Kalimantan Barat
15 November 2012
0
komentar
Trend pariwisata yang saat ini condong kepada ekowisata menuntut
sebuah destinasi untuk memberikan sebuah nilai tambah (added value) bagi
para pengunjungnya. Para ekoturist saat ini juga mengejar sebuah
pengalaman baru dari aktivitas wisata yang dilakukannya bukan hanya
sekedar media pelepas lelah (refreshing). Salah satu tipe destinasi
ekowisata adalah taman nasional. Keunikan, kekhasan bahkan kemisteriusan
sebuah taman nasional menjadi nilai daya tarik tersendiri bagi beberapa
ekoturist.
Taman Nasional Betung Kerihun mewakili sebuah destinasi berupa
ekosistem hutan hujan tropis borneo yang masih alami, berikut dengan
kekayaan budaya dari masyarakat lokal yang mayoritas adalah suku dayak.
Delapan tipe ekosistem hutan hujan tropis yang membentang dalam luasan
800.000 hektar merupakan sebuah destinasi wisata yang sangat
menakjubkan. TNBK menyediakan sebuah fenomena alam, budaya dan surga
petualangan bagi para ekoturist. Keanekaragaman atraksi wisata TNBK
berupa kekayaan ekosistem dan budaya di kawasan TNBK dan sekitarnya
digambarkan dalam motto “You’ll Get It All, Nature, Culture, and Adventure in Betung Kerihun National Park”.
Motto tersebut sudah cukup menggambarkan aktivitas apa saja yang akan
didapatkan bila berkunjung ke TNBK. Berbagai aktivitas wisata yang
tercakup dalam konteks ”nature, culture, and adventure” dapat dinikmati di setiap DAS yang ada di TNBK. Masing-masing DAS menawarkan fenomena dan pengalaman berbeda.
Alam
Keindahan bentang alam TNBK yang unik dan bervariasi, dimulai dari
keberagaman ekosistem, keanekaragaman hayati, hingga tipe geologi
kawasan TNBK menyimpan keindahan yang layak untuk dinikmati. Setiap
Sungai yang melintasi kawasan TNBK menyimpan pemandangan dan fenomena
alam yang unik. Wilayah barat TNBK (DAS Embaloh) dan DAS Sibau merupakan
habitat dari spesies kunci kawasan TNBK. Berbagai jenis flora dan fauna
endemik dapat dilihat di kawasan ini. Di dalam kawasan TNBK tercatat
terdapat 695 jenis pohon yang tergolong dalam 15 marga, dan 63 suku yang
50 jenis diantaranya merupakan jenis endemik Borneo, dimana
Dipterocarpaceae mempunyai jumlah jenis terbesar, yaitu 121 dari total
267 jenis yang tumbuh di Borneo. Dari jenis fauna tercatat sebanyak 48
jenis mamalia, 7 primata, 112 jenis ikan, 301 jenis burung dan 103 jenis
herpetofauna. Hal yang menarik adalah masih banyak ditemukannya big trees dari berbagai spesies dan fauna endemik seperti, Orangutan “Pygmaeus”, Enggang dan Merak Kalimantan.
Satu hal yang khas adalah keberadaan Sepan di Kawasan TNBK. Sepan
adalah tempat yang paling cocok untuk dilakukan pengamatan mamalia
besar, dimana mamalia besar sering menuju sepan pada pagi dan sore hari
untuk minum. Sepan terdapat hampir di seluruh Sub DAS TNBK.
Masing-masing terdapat satu sepan di Sub DAS Bungan yaitu di dekat muara
Sungai Pono, di Sub DAS Kapuas Koheng terdapat di Sungai Tahum, di Sub
DAS Sibau terdapat di Sungai Payo’, dan di Sub DAS Embaloh di Sungai
Gamalung. Sedangkan di Sub DAS Mendalam setidaknya terdapat dua belas
sepan. Sepan merupakan mata air dengan kandungan mineral garam yang
relatif lebih tinggi dari air di sekitarnya. Mineral garam ini bisa
berasal dari rembesan garam-garam yang terbawa air setelah melalui
proses kimia dari dekomposisi serasah atau pelapukan batuan induknya.
Titik-titik yang dapat dituju untuk menikmati keindahan alam TNBK
diantaranya adalah, Karangan Laboh dengan air terjunnya, Gua Pajau dan
Riam Naris yang terletak di DAS Embaloh, Menyakan di DAS Sibau, dan
Mentibat di DAS Mendalam.
Budaya
Tujuh sub-etnis dayak yang tinggal di sekitar kawasan TNBK memiliki
kekayaan budaya yang dipastikan sangat menarik minat para ekoturist.
Dimulai dari Dayak Iban dan Tamambaloh di wilayah barat TNBK (DAS
Embaloh), Dayak Kantuk dan Taman Sibau (DAS Sibau), Kayan Mendalam dan
Bukat (DAS Mendalam), serta Punan Hovongan di DAS Kapuas masing-masing
memiliki kekayaan budaya berupa bahasa, perayaan adat, tari dan musik
tradisional, life culture, kerajinan dan rumah adat (rumah betang) yang berbeda dan memiliki kekhasan dan keunikan masing-masing.
Lokasi-lokasi yang dapat dikunjungi untuk menikmati keberagaman rumah
betang ini antara lain adalah di Melapi, Sibau Hulu (Baligundi), Uluk
Palin, Sungai Utik, Pinjawan, Sadap dan Sungai Sedik. Rumah betang Uluk
Palin sendiri tercatat merupakan rumah betang tertua untuk seluruh etnis
dayak yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu.
Rumah panjang merupakan rumah adat khas Etnis Dayak di Kalimantan
Barat. Nama lokal untuk rumah ini adalah ”Rumah Betang”. Rumah ini
dihuni oleh beberapa keluarga dari etnis bersangkutan. Setiap sub-etnis
memiliki desain dan landasan filosofis yang berbeda untuk rumah ini.
Pembagian bilik/ ruangan dalam rumah ini mencerminkan stratifikasi unik
dari masyarakat tersebut.
Masing-masing etnis masih memegang tradisi dan budaya yang telah
diwariskan nenek moyang mereka, salah satunya adalah upacara adat.
Upacara adat yang terkenal adalah berupa perayaan panen, dimana tiap
etnis memiliki nama berbeda untuk perayaan panen tersebut. Masyarakat
Tamambaloh dengan upacara “Pamole Beo”, dan Masyarakat Iban dengan
“Gawai”. Selain itu juga terdapat sebuah upacara pengobatan tradisional
“Balian” yang dimiliki oleh Masyarakat Dayak Taman.
Petualangan
TNBK juga memberikan sisi petualangan bagi para adventurer. Dari 179
puncak yang dimiliki kawasan TNBK, setidaknya ada 4 (empat) puncak
gunung yang layak untuk didaki, yakni Gunung Betung (1.150 m), Gunung
Condong (1.240 m) di DAS Embaloh, Gunung Lawit (1.770 m) di DAS Sibau,
Bukit Metibat (1.240 m) di DAS Mendalam dan Gunung Kerihun (1.790 m)
yang berada di DAS Bungan.
Masih sangat jarang pendaki yang menaiki keempat puncak tersebut,
sehingga dipa stikan akan memberikan tantangan berat bagi para pendaki
mengingat kealamian jalur pendakian tersebut. Selain pendakian, keempat
DAS di wilayah TNBK juga memberikan tantangan khusus bagi petualang air.
Arung jeram dengan rute sedang hingga berat tersedia di TNBK. Sungai
Embaloh, Sungai Sibau dan Sungai Mendalam memberikan tantangan sedang,
sementara Sungai Kapuas dan Bungan memberikan tantangan ekstrim dengan
grade 5.
Disamping itu, juga bisa dilakukan variasi petualangan air lainnya, seperti kanoeing, body rafting, ataupun board rafting. Puncak petualangan ekstrim yang dapat dilakukan di kawasan TNBK adalah extreme jungle trekking (jalur migrasi masyarakat Dayak Bukat), cross borneo west to east yang merupakan perjalanan bersejarah dari Dr. Niuwenhuis sebagaimana tergambar dalam bukunya “In Centraal Borneo” (1864), melintasi DAS Kapuas-Pegunungan Muller-Sungai Mahakam.
Jadi, tunggu apa lagi, segeralah berkunjung di Taman Nasional Betung Kerihun.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Objek Wisata Betung Karihun Kalimantan Barat
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://wisatabhorneo.blogspot.com/2012/11/objek-wisata-betung-karihun-kalimantan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar